Delegasi Indonesia dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Dr. Muhammad Thamrin (Kepala BSIP Padi) menjadi narasumber utama dalam Diskusi Panel Asia Tenggara pada Internasional Rice Congress 2023, bersama dengan negara-negara tetangga seperti Vietnam, Cambodia, Laos, India, Singapura, Myanmar, dan tuan rumah Filipina.

 

Diskusi tersebut berfokus pada tujuan memajukan sektor pertanian di Asia Tenggara. Vietnam dan Myanmar, dua negara yang telah berhasil dalam ekspor beras, menyoroti pentingnya memahami standar produk negara tujuan untuk memastikan keberhasilan ekspor di pasar global yang semakin kompetitif. Dalam konteks perdagangan global, standarisasi dianggap sebagai elemen kunci untuk meningkatkan daya saing produk pertanian.

 

Dalam upaya untuk mengukuhkan peran BSIP di tingkat internasional, pada kesempatan tersebut, Kepala BSIP Padi juga memperkenalkan peran baru BSIP Indonesia. Dr. Muhammad Thamrin menggarisbawahi mandat terbaru BSIP sebagai badan standardisasi instrumen pertanian. BSIP akan berperan dalam sertifikasi produk, pengembangan standar nasional terkait pertanian, dan harmonisasi standar untuk memungkinkan produk pertanian Indonesia menembus pasar ekspor.

 

Peningkatan nilai produk pertanian melalui standarisasi, dianggap sebagai langkah krusial dalam memenangkan persaingan global, dan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi sektor pertanian di Indonesia.